Sunday, January 31

Kerendahan Hati


Kalau engkau tak sanggup menjadi beringin yang tumbuh di puncak bukit; jadilah saja belukar. Tetapi belukar yang terbaik yang tumbuh di tepi danau. Kalau engkau tak sanggup jadi belukar; jadilah saja rumput. Tapi rumput yang terbaik yang memperkuat tanggul pinggiran jalan. Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya; jadilah saja jalan kecil, yang membawa orang ke mata air.

Tak semua menjadi nakhoda; Tentu ada awak kapalnya. Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya dirimu. Jadilah saja dirimu, sebaik-baiknya dirimu sendiri.

Bookmark and Share

Saturday, January 30

Cobalah Untuk Merenung


Sediakan beberapa menit dalam sehari untuk melakukan perenungan. Lakukan di pagi hari yang tenang, segera setelah bangun tidur. Atau di malam hari sesaat sebelum beranjak tidur. Merenunglah dalam keheningan. Jangan gunakan pikiran untuk mencari berbagai jawaban. Dalam perenungan anda tidak mencari jawaban. Cukup berteman dengan ketenangan maka anda akan mendapatkan kejernihan pikiran. Jawaban berasal dari pikiran anda yang bening. Selama berhari-hari anda disibukkan oleh berbagai hal. Sadarilah bahwa pikiran anda memerlukan istirahat. Tidak cukup hanya dengan tidur. Anda perlu tidur dalam keadaan terbangun. Merenunglah dan dapatkan ketentraman batin.

Pikiran yang digunakan itu bagaikan air sabun yang diaduk dalam sebuah gelas kaca. Semakin banyak sabun yang tercampur semakin keruh air. Semakin cepat anda mengaduk semakin kencang pusaran. Merenung adalah menghentikan adukan.Dan membiarkan air berputar perlahan. Perhatikan partikel sabun turun satu persatu, menyentuh dasar gelas. Benar-benar perlahan. Tanpa suara. Bahkan anda mampu mendengar luruhnya partikel sabun. Kini anda mendapatkan air jernih tersisa di permukaan. Bukankah air yang jernih mampu meneruskan cahaya. Demikian halnya dengan pikiran anda yang bening.

Bookmark and Share

Friday, January 29

Inti Semua Kebijaksanaan


Konon, ada seorang raja muda yang pandai. Ia memerintahkan semua mahaguru terkemuka dalam kerajaannya untuk berkumpul dan menulis semua kebijaksanaan dunia ini. Mereka segera mengerjakannya dan empat puluh tahun kemudian, mereka telah menghasilkan ribuan buku berisi kebijaksanaan. Raja itu, yang pada saat itu telah mencapai usia enam puluh tahun, berkata kepada mereka, "Saya tidak mungkin dapat membaca ribuan buku. Ringkaslah dasar-dasar semua kebijaksanaan itu."

Setelah sepuluh tahun bekerja, para mahaguru itu berhasil meringkas seluruh kebijaksanaan dunia dalam seratus jilid."Itu masih terlalu banyak," kata sang raja. "Saya telah berusia tujuh puluh tahun. Peraslah semua kebijaksanaan itu ke dalam inti yang paling dasariah.

Maka orang-orang bijak itu mencoba lagi dan memeras semua kebijaksanaan di dunia ini ke dalam hanya satu buku. Tapi pada waktu itu raja berbaring di tempat tidur kematiannya. Maka pemimpin kelompok mahaguru itu memeras lagi kebijak- sanaan-kebijaksanaan itu ke dalam hanya satu pernyataan, "Manusia hidup, lalu menderita, kemudian mati. Satu-satunya hal yang tetap bertahan adalah cinta."

Bookmark and Share

Thursday, January 28

Orang Besar Berpikir Besar


Anda besar dengan berpikir besar. Anda kecil bila berpikir kecil. Keterbatasan anda adalah pikiran anda. Mimpi dianugerahkan agar anda bisa berpikir besar. Maka bermimpilah menjadi besar. Mulailah dari pikiran anda.Keberhasilan semata-mata bagaimana anda meletakkanya dalam pikiran. Tidak ada yang salah pada lingkungan sekitar. Tidak pula salah pada waktu anda. Semua memberikan tempat dan kesempatan bagi anda untuk meraih keberhasilan.Tinggal anda mengambil langkah pertama, yaitu berpikir besar.

Tak ada yang salah pada katak yang merindukan bulan. Tak ada yang salah pada kera yang ingin menjadi dewa. Jangan hiraukan ucapan orang lain. Bergaullah dengan orang-orang yang berkepribadian besar. Perlakukanlah diri anda dengan penuh rasa hormat, maka orang lain akan menghormati anda sebagai orang besar

Bookmark and Share

Wednesday, January 27

Janganlah Memaksa


Seorang kakek sedang berjalan-jalan sambil menggandeng cucunya di jalan pinggiran pedesaan. Mereka menemukan seekor kura-kura. Anak itu mengambilnya dan mengamat-amatinya. Kura-kura itu segera menarik kakinya dan kepalanya masuk di bawah tempurungnya. Si anak mencoba membukanya secara paksa.

"Cara demikian tidak pernah akan berhasil, nak!" kata nenek, "Saya akan mencoba mengajarimu."

Mereka pulang. Sang nenek meletakkan kura-kura di dekat perapian. Beberapa menit kemudian, kura-kura itu menge-luarkan kakinya dan kepalanya sedikit demi sedikit. Ia mulai merangkak bergerak mendekati si anak.

"Janganlah mencoba memaksa melakukan segala sesuatu, nak !" nasihat nenek, "Berilah kehangatan dan keramahan, ia akan menanggapinya."

Bookmark and Share

Sunday, January 24

Belajar Seumur Hidup


Bila anda menganggap bahwa anda sudah tak perlu lagi belajar selepas meraih ijazah sekolah, maka anda salah. Dunia sedang berjalan semakin cepat. Manusia bekerja semakin baik. Persoalan yang muncul semakin rumit. Anda memerlukan berbagai ketrampilan yang baru. Bukan hanya sebagai alat untuk meraih kemajuan. Namun untuk berada di suatu tempat, anda dituntut untuk tahu bagaimana menjaga posisi. Karena itu, jangan berhenti belajar.

Pelajarilah hal-hal baru dengan penuh antusias. Belajar berarti membuka diri anda pada dunia Yang Maha Luas ini. Belajar mengingatkan, sesungguhnya anda tak mungkin tahu semua jawaban. Belajar mengajarkan pelajaran terpenting dalam hidup, yaitu kerendahan hati untuk bertanya.

Memang benar, sarang burung Manyar tak mengalami perubahan sejak berabad-abad lalu. Mungkin, hingga berabad-abad ke depan. Juga benar, ikan Salmon mungkin takkan mengubah perjalanannya ke sungai air tawar untuk meletakkan telur-telur mereka. Namun, kehidupan manusia selalu berubah.

Bukan hanya dari tahun ke tahun, atau dari bulan ke bulan. Tetapi, dari hari ke hari. Manusia akan menemukan cara-cara terbaik bagi hidup mereka. Rahasia alam ini terlalu Maha Besar untuk dimengerti dalam seumur yang fana ini. Anda tidak harus mengetahui semua jawaban. Namun, anda harus berusaha tahu apa yang terbaik bagi hidup anda. Untuk itu anda harus belajar. Seumur hidup anda.

Bookmark and Share

Saturday, January 23

Anda Tidaklah Sendiri.


Kesepian anda bukan karena tiadanya orang di sekitar anda, namun karena tiadanya seseorang di hati anda. Anda dapat kehilangan saat-saat yang berharga. Yaitu ketika anda suatu saat merasa enggan untuk memberikan bantuan pada orang yang membutuhkan. Saat mengulurkan pertolongan, tanpa sadar anda menjalin hati anda dan hati orang lain dengan dawai emas yang tak tampak. Dawai itu bernama persaudaraan. Semakin banyak anda menjalin dawai semakin jauh hati anda dari kesepian. Karena dawai-dawai itu akan mendentingkan nada nada yang memenuhi dan menghibur jiwa.

Bangkitlah dan tebarkan uluran tangan anda. Segaris senyum dan tatapan mata yang bersahabat cukup untuk membangunkan bahwa anda sama sekali tidak sendiri.

Bookmark and Share

Friday, January 22

Ikan Kecil Dan Air


Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang bincang di tepi sungai. Kata ayah kepada anaknya, "Lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati."

Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengarkan percakapan itu dari bawah permukaan air, ia mendadak menjadi gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini. Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, "Hai, tahukah kamu dimana air? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati."

Ternyata semua ikan tidak mengetahui dimana air itu, si ikan kecil semakin gelisah, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sepuh yang sudah berpengalaman, kepada ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal serupa, "Dimanakah air?"

Jawab ikan sepuh, "Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita akan mati." Apa arti cerita tersebut bagi kita. Manusia kadang-kadang mengalami situasi seperti si ikan kecil, mencari kesana kemari tentang kehidupan dan kebahagiaan, padahal ia sedang menjalaninya, bahkan kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai dia tidak menyadarinya.

Bookmark and Share

Thursday, January 21

Orang-Orang Penting


Istilah orang penting terlalu sering digambarkan dengan politisi yang berkuasa, bos konglomerat, atlit berprestasi, artis ternama, atau semua yang kita golongkan selebritis.

Kenyataannya, setiap orang adalah orang penting. Setiap kehidupan adalah penting. Tidak ada yang lebih penting dari yang lain. Anda sama pentingnya dengan wajah-wajah yang bermunculan di layar TV atau sampul majalah. Demikian juga pentingnya orang-orang di sekitar anda.

Setiap orang memiliki sesuatu yang bisa disumbangkan pada kehidupan. Setiap orang bisa membuat perbedaan bernilai positif. Setiap orang memiliki hal yang khas di dunia ini. Dan setiap orang memerlukan hidupnya semakin bernilai. Itu yang membuat setiap orang menjadi penting. Tentu ada orang yang berhasil menjadi sumber inspirasi orang lain, yang mampu memimpin orang lain, yang mau melayani orang lain, yang mengajari orang lain. Mereka juga tidak lebih penting dari orang lain. Tetapi mereka melakukan itu karena dimulai dengan kesadaran bahwa hidup mereka penting, dan menjadi lebih penting lagi saat mereka memerlukan orang lain.

Orang-orang penting ada di sekitar anda. Mereka memiliki potensi luar biasa, sama seperti anda. Kenali dan hargai potensi yang ada pada mereka, dan diri anda. Sertai dengan tindak lanjut. Jadikan mereka orang penting, dan anda pun akan dianggap orang penting.

Bookmark and Share

Wednesday, January 20

Selalu Ada Sisi Baik


Jadilah pihak yang selalu optimis dan berusaha untuk melihat kesempatan di setiap kegagalan. Jangan bersikap pesimis yang hanya melihat kegagalan di setiap kesempatan. Orang optimis melihat donat, sedangkan orang pesimis melihat lubangnya saja.

Anda dapat mengembangkan keberhasilan dari setiap kegagalan.Keputusasaan dan kegagalan adalah dua batu loncatan menuju keberhasilan. Tidak ada elemen lain yang begitu berharga bagi anda jika saja anda mau mempelajari dan mengusahakannya bekerja untuk anda.

Pandanglah setiap masalah sebagai kesempatan. Hanya bila cuaca cukup gelaplah anda bisa melihat bintang.

Bookmark and Share

Tuesday, January 19

Menyingkirkan Duri


Kita berbuat baik tentunya bukan untuk mengharapkan sesuatu. Karena kita sadar itulah peran yang harus kita mainkan. Adalah kewajiban kita untuk menyingkirkan duri di jalan yang sedang kita lalui, bukan saja agar tak melukai diri kita, namun untuk menjaga para pejalan lain.

Jadi, meski tak seorang pun mengucapkan terima kasih atas perbuatan baik anda, itu tak perlu mengecilkan arti kerja anda. Mungkin saja orang lain tak memahami kebaikan itu, karena mereka menganggap memang seharusnya anda lakukan itu. Maka, apatah artinya sebuah ucapan terima kasih. Biarkan saja kebaikan mengalir dari tangan anda. Dan,biarkan benak anda terbebas dari perasaan berjasa. Temukan arti pesan sang bijak, berikan derma dari tangan kanan seakan-akan tangan kirimu tak mengetahuinya.

Bookmark and Share

Monday, January 18

Singkirkan Ketakutan


Jalan keberhasilan ini adalah milik anda. Pada saat anda menyadari bahwa anda bertanggungjawab penuh atas segala sesuatunya, dan anda tak menemukan alasan apa pun untuk menyalahkan orang lain, di saat itulah anda menemukan jalan anda sendiri. Di saat itulah anda menyadari kebebasan dan hilangnya ketakutan. Hanya anda yang mampu memikul hidup anda, bukan orang lain.

Bila anda menganggap hidup adalah suatu tugas, tunaikanlah.Bila anda menganggap hidup adalah beban, pikullah. Bila anda menganggap hidup adalah harta karun yang tak terhingga, berbagilah. Kerjakan yang terbaik dari diri anda. Tujuan hidup akan anda temukan di saat anda menjalani perjalanan anda. Dan yang terpenting, anda tak kan menemukan apa-apa bila diam tak melakukan sesuatupun.

Bookmark and Share

Sunday, January 17

Tidak Ada Yang Sia-Sia


Optimisme adalah memandang hidup ini sebagai persembahan terbaik. Tidak ada sesuatu yang terjadi begitu saja dan mengalir sia-sia. Pasti ada tujuan. Pasti ada maksud. Mungkin saja anda mengalami pengalaman buruk yang tak mengenakkan, maka keburukan itu hanya karena anda melihat dari salah satu sisi mata uang saja. Bila anda berani menengok ke sisi yang lain, anda akan menemukan pemandangan yang jauh berbeda.

Anda tidak harus menjadi orang tersenyum terus atau menampakkan wajah yang ceria. Optimisme terletak di dalam hati, bukan hanya terpampang di muka. Jadilah optimis, karena hidup ini terlalu rumit untuk dipandang dengan mengerutkan alis.

Setiap tetes air yang keluar dari mata air tahu mereka mengalir menuju ke laut. Meski harus melalui anak sungai, selokan, kali keruh, danau dan muara, mereka yakin perjalanan mereka bukan tanpa tujuan. Bahkan, ketika menunggu di samudra, setiap tetes air tahu, suatu saat panas dan angin akan membawa mereka ke pucuk-pucuk gunung. Menjadi awan dan menurunkan hujan. Sebagian menyuburkan rerumputan, sebagian tertampung dalam sumur-sumur. Sebagian kembali ke laut. Adakah sesuatu yang sia-sia dari setiap tetes air yang anda temui di selokan rumah anda?

Bookmark and Share

Saturday, January 16

Kesombongan Diri


Budi, seorang anak laki-laki SD kelas 3 baru saja memenangkan sebuah medali sebagai pembaca terbaik di kelas. Terbuai oleh kesombongan, ia menyombongkan diri dihadapan pembantu di rumah, "Bibi, coba lihat, jika mau Bibi dapat membaca sebaik saya." Pembantu itu mengambil buku, memandangnya, dan akhirnya berkata dengan terbata-bata, "Nak Budi, saya tidak bisa membaca."

Sombong seperti burung merak, anak kecil itu lari ke ruangan keluarga dan berteriak kepada ayahnya, "Yah, Bibi tidak bisa membaca, sedangkan saya meski baru berumur 8 tahun, saya sudah dapat medali untuk kehebatan membaca. Saya ingin tahu bagaimana sih perasaannya, memandang buku tapi tidak bisa membaca."

Tanpa berkata sepatah pun, ayahnya berjalan menuju rak buku, mengambil satu buku, dan memberinya ke Budi dan berkata, "Bibi merasa seperti ini." Buku itu ditulis dalam bahasa Jerman dan Budi tidak bisa membaca satu kata pun.

Anak laki-laki itu tidak akan pernah melupakan pelajaran itu sekejap pun. Bila perasaan sombong datang, dia dengan tenang akan mengingatkan dirinya, "Ingat, kamu tidak bisa membaca dalam bahasa Jerman".

Bookmark and Share

Friday, January 15

Masalah Adalah Tantangan


Bila anda menganggap masalah sebagai beban, anda mungkin akan menghindarinya. Bila anda menganggap masalah sebagai tantangan, anda mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah adalah hadiah yang dapat anda terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, anda melihat keberhasilan di balik setiap masalah.

Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapi dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses anda. Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.

Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku. Sesaat kemudian, bukan kematian yang mereka terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila anda tak berani mengatasi masalah, anda tak kan menjadi seseorang yang sejati.

Bookmark and Share

Thursday, January 14

Kesempatan Yang Tersembunyi


Bila anda tak pernah melakukan kesalahan, ada baiknya anda melihat lagi langkah anda. Jangan-jangan anda tak melangkah setapak pun. Kesalahan memang tak mengenakkan, namun seorang optimis lebih banyak belajar dari kesalahan daripada dari keberhasilan. Kesalahan menuntun anda untuk mempelajari kembali sesuatu yang terjadi. Bukan cuma itu, kesalahan memimpin anda untuk mengambil tindakan yang lebih baik.

Kesalahan adalah kawan baik yang mengatakan secara samar apa yang harus anda kerjakan. Lihatlah kesalahan apa adanya. Jauhkan prasangka, kesedihan dan ratapan bila kesalahan menimpa anda. Karena, dibalik kesalahan tersimpan kesempatan yang tersembunyi.

Colombus melakukan "kesalahan" yang besar dalam perjalanannya mencari jalur ke India, yaitu menemukan benua Amerika. Namun bertahun-tahun kemudian, jutaan orang mengikuti "kesalahan" tersebut untuk menuai kemakmuran hidup mereka. Masihkah anda menganggapnya sebagai kesalahan?

Bookmark and Share

Wednesday, January 13

Gagal..., Siapa Takut?


Apakah anda takut gagal? Sedemikian takutnya sampai anda tidak berusaha untuk mencoba? Coba anda pikirkan kembali, hal tersebut benar-benar tidak masuk akal. Dengan tidak mencoba barang sekalipun, sebenarnya anda sudah gagal. Jadi rasa takut gagal adalah penyebab kegagalan yang pasti.

Apakah anda merasa takut? Coba perhatikan rasa takut anda. Perhatikan pesan yang berusaha disampaikannya. Rasa takut membuat anda lebih waspada. Rasa takut memberi energi ekstra. Rasa takut membuat anda mampu mengatasi tantangan tersulit. Tidak ada yang mampu mendorong sumber daya dalam diri anda -lebih dari rasa takut.

Rasa takut sebenarnya ada untuk mendorong anda maju, bukan untuk menahan anda. Biarkan rasa takut mengajarkan anda.Biarkan rasa takut mempersiapkan anda. Tetapi jangan membuat rasa takut menghentikan anda. Saat rasa takut menahan anda, coba perhatikan baik-baik apa yang menyebabkan rasa takut -dan anda akan menemukan alasan untuk bergerak maju.

Kegagalan paling abadi adalah kegagalan untuk mulai bertindak. Bila anda sudah mencoba - dan ternyata gagal, anda memperoleh sesuatu yang bisa dipelajari dan mungkin dicoba kembali. Anda tidak akan pernah gagal bila anda terus berusaha.

Bookmark and Share

Friday, January 8

Kisah Sebuah Batu Kusam


Suatu ketika seorang pengrajin batu berjalan di gunung yang sangat gersang dan melihat seonggok batu dengan warna coklat kusam yang telah diselimuti oleh lumut dan kenampakan luarnya relatif lapuk. Kemudian dengan sekuat tenaga sang pengrajin tersebut mengayunkan godamnya mengenai batu hingga mendapatkan bongkahan batu sebesar kepala, dan mulai terlihat warna asli dari batu tersebut adalah putih.

Dibawanya batu itu ke rumahnya, dipotongnya dengan menggunakan gerinda (alat pemotong batu), hingga percikan api hasil gesekan dengan batu itu sesekali terlihat. Dihaluskannya permukaannya yang kasar dari batu tersebut dan dipoles.

Siang dan malam, ia berusaha membuat sebentuk batu penghias cincin, dari warna batu yang putih dan kasar, berangsur-angsur menjadi putih, mengkilap dan licin. Pengrajin tersebut tahu betul kesempurnaan bentuk sebuah batu penghias cincin, akhirnya terciptalah sebuah batu yang bernilai.

Renungan :

Sebenarnya alam memberikan berbagai pelajaran buat kita. Kita adalah sebongkah batu, kondisi lapuk, berlumut dan rapuh adalah kondisi kita yang tidak mampu melawan cobaan. Pukulan godam, gesekan gerinda, percikan api, polesan amplas adalah gambaran dari cobaan yang datang untuk menempa kita.

Terkadang kita menolak cobaan yang datang, tetapi sebenarnya cobaan tersebut adalah sarana yang datang dari Sang Pencipta untuk membentuk kepribadian kita sehingga kita bisa terlihat bersinar.

Sekarang mari kita pikirkan, dimanakah posisi kita? Apakah kita seonggok batu yang tidak berharga? Ataukah kita seonggok batu yang sedang mengalami proses menjadi sebuah batu penghias cincin yang memiliki nilai yang mahal?


Bookmark and Share

Melawan Diri Sendiri


Kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang lain. Namun, kemenangan atas diri sendiri. Berpacu di jalur keberhasilan diri adalah pertandingan untuk mengalahkan rasa ketakutan, keengganan, keangkuhan, dan semua beban yang menambat diri di tempat start.

Jerih payah untuk mengalahkan orang lain sama sekali tak berguna. Motivasi tak semestinya lahir dari rasa iri, dengki atau dendam. Keberhasilan sejati memberikan kebahagiaan yang sejati, yang tak mungkin diraih lewat niat yang ternoda.

Pelari yang berlari untuk mengalahkan pelari yang lain, akan tertinggal karena sibuk mengintip laju lawan-lawannya. Pelari yang berlari untuk memecahkan recordnya sendiri tak peduli apakah pelari lain akan menyusulnya atau tidak. Tak peduli dimana dan siapa lawan-lawannya. Ia mencurahkan seluruh perhatian demi perbaikan catatannya sendiri.

Ia bertanding dengan dirinya sendiri, bukan melawan orang lain. Karenanya, ia tak perlu bermain curang. Keinginan untuk mengalahkan orang lain adalah awal dari kekalahan diri sendiri.

Bookmark and Share

Thursday, January 7

Tujuh Keajaiban Dunia


Sekelompok siswa kelas geografi sedang mempelajari "Tujuh Keajaiban Dunia." Pada awal dari pelajaran, mereka diminta untuk membuat daftar apa yang mereka pikir merupakan "Tujuh Keajaiban Dunia" saat ini. Walaupun ada beberapa ketidak-sesuaian, sebagian besar daftar berisi;

1) Piramida
2) Taj Mahal
3) Tembok Besar Cina
4) Menara Pisa
5) Kuil Angkor
6) Menara Eiffel
7) Kuil Parthenon


Ketika mengumpulkan daftar pilihan, sang guru memperhatikan seorang pelajar, seorang gadis yang pendiam, yang belum mengumpulkan kertas kerjanya. Jadi, sang guru bertanya kepadanya apakah dia mempunyai kesulitan dengan daftarnya.

Gadis pendiam itu menjawab,
"Ya, sedikit. Saya tidak bisa memilih karena sangat banyaknya."
Sang guru berkata, "Baik, katakan pada kami apa yang kamu miliki, dan mungkin kami bisa membantu memilihnya."


Gadis itu ragu sejenak, kemudian membaca, "Saya pikir, "Tujuh Keajaiban Dunia" adalah,

1) Bisa melihat,
2) Bisa mendengar,
3) Bisa menyentuh,
4) Bisa menyayangi,

Dia ragu lagi sebentar, dan kemudian melanjutkan,
5) Bisa merasakan,
6) Bisa tertawa,
7) Dan, bisa mencintai


Ruang kelas tersebut sunyi seketika. Alangkah mudahnya bagi kita untuk melihat pada eksploitasi manusia dan menyebutnya "keajaiban". Sementara kita lihat lagi semua yang telah Tuhan karuniakan untuk kita, kita menyebutnya sebagai "biasa". Semoga anda hari ini diingatkan tentang segala hal yang betul-betul ajaib dalam kehidupan anda.

Bookmark and Share

Wednesday, January 6

Satu Langkah Ke Depan


Tetaplah bergerak maju, sekalipun lambat. Karena dalam keadaan tetap bergerak, anda menciptakan kemajuan. Adalah jauh lebih baik bergerak maju, sekalipun pelan, daripada tidak bergerak sama sekali.

Dalam hidup kita sering merasa buntu hanya karena kita ingin mengambil satu langkah yang terlalu besar, langkah raksasa. Akibatnya, masalah kita jadi terlihat besar sekali, kompleks dan tak terselesaikan. Hasilnya, anda hanya termenung dan tidak bergerak.

Sabar dan coba mundur sebentar. Perhatikan tantangan anda.Tidakkah lebih memungkinkan bagi anda untuk mengambil langkah-langkah pendek terus menerus, ketimbang berusaha menelan semua masalah sekaligus. Satu langkah kecil demi satu langkah kecil, asalkan anda tidak berhenti, adalah cukup, karena anda masih memiliki hari esok dan masih ingin bergerak maju. Dan bukan berhenti.

Bookmark and Share

Tuesday, January 5

Hukum Menabur Dan Menuai


Pada suatu hari seorang pemuda sedang berjalan di tengah hutan, tiba-tiba ia mendengar jeritan minta tolong. Ternyata ia melihat seorang pemuda sebaya dengan dia sedang bergumul dengan lumpur yang mengambang, semakin bergerak malah semakin dalam ia terperosok. Pemuda yang pertama tadi hendak sekuat tenaga memberikan pertolongannya, dengan susah payah pemuda yang terperosok itu dapat di selamatkan. Pemuda yang pertama memapah pemuda yang terperosok ini pulang ke rumahnya.

Ternyata rumah si pemuda kedua sangat bagus, besar, megah, dan mewah... Ayah pemuda ini sangat berterima kasih atas pertolongan yang diberikan kepada anaknya, dan hendak memberikan uang, pemuda yang pertama ini menolak pemberian tersebut. Ia berkata bahwa sudah selayaknya sesama manusia menolong orang lain yang dalam kesusahan. Sejak kejadian ini mereka menjalin persahabatan.

Si pemuda pertama adalah seorang yang miskin, sedangkan si pemuda kedua adalah bangsawan yang kaya raya. Si pemuda yang miskin ini mempunyai cita-cita untuk menjadi dokter, namun ia tidak mempunyai biaya untuk kuliah. Tetapi, ada seorang yang murah hati, yaitu ayah dari pemuda bangsawan itu. Ia memberi beasiswa sampai akhirnya meraih gelar dokter.

Tahukah saudara nama pemuda miskin yang jadi dokter ini ?
Namanya ALEXANDER FLEMING, yang kemudian menemukan obat Penisilin. Si pemuda bangsawan masuk dinas militer dan dalam suatu tugas ke medan perang, ia terluka parah sehingga menyebabkan demam yang sangat tinggi karena infeksi. Pada waktu itu belum ada obat untuk infeksi serupa itu. Para dokter mendengar tentang penisilin penemuan Dr.Fleming dan mereka menyuntik dengan penisilin yang merupakan obat penemuan baru. Apa yang terjadi ? berangsur-angsur demam akibat infeksi itu reda dan si pemuda akhirnya sembuh !!

Tahukah saudara siapa nama pemuda itu ? Namanya adalah WINSTON CHURCHIL, PM Inggris yang termasyhur itu. Dalam kisah ini kita dapat melihat hukum menabur dan menuai. Fleming menabur kebaikan, ia menuai kebaikan pula. Cita-citanya terkabul, ia menjadi dokter. Fleming menemukan penisilin yang akhirnya menolong jiwa Churchil. Tidah sia-sia bukan beasiswa yang diberikan ayah Churchil ?

Bookmark and Share

Saturday, January 2

Hadiah


Bayangkan ada sebuah bank yang memberi anda pinjaman uang sejumlah Rp. 86.400,- setiap paginya. Semua uang itu harus anda gunakan. Pada malam hari, bank akan menghapus sisa uang yang tidak anda gunakan selama sehari. Coba tebak, apa yang akan anda lakukan? Tentu saja, menghabiskan semua uang pinjaman itu.

Setiap dari kita memiliki bank semacam itu; bernama WAKTU. Setiap pagi, ia akan memberi anda 86.400 detik. Pada malam harinya ia akan menghapus sisa waktu yang tidak anda gunakan untuk tujuan baik. Karena ia tidak memberikan sisa waktunya pada anda. Ia juga tidak memberikan waktu tambahan. Setiap hari ia akan membuka satu rekening baru untuk anda. Setiap malam ia akan menghanguskan yang tersisa. Jika anda tidak menggunakannya maka kerugian akan menimpa anda. Anda tidak bisa menariknya kembali. Juga, anda tidak bisa meminta "uang muka" untuk keesokan hari. Anda harus hidup di dalam simpanan hari ini. Maka dari itu, investasikanlah untuk kesehatan, kebahagiaan dan kesuksesan anda.

Jam terus berdetak. Gunakan waktu anda sebaik-baiknya.

Agar tahu pentingnya waktu SETAHUN, tanyakan pada murid yang gagal kelas.
Agar tahu pentingnya waktu SEBULAN, tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi prematur.
Agar tahu pentingnya waktu SEMINGGU, tanyakan pada editor majalah mingguan.
Agar tahu pentingnya waktu SEJAM, tanyakan pada kekasih yang menunggu untuk bertemu.
Agar tahu pentingnya waktu SEMENIT, tanyakan pada orang yang ketinggalan pesawat terbang.
Agar tahu pentingnya waktu SEDETIK, tanyakan pada orang yang baru saja terhindar dari kecelakaan.
Agar tahu pentingnya waktu SEMILIDETIK, tanyakan pada peraih medali perak Olimpiade.

Bookmark and Share

Friday, January 1

Sandal Kulit Sang Raja


Seorang Maharaja akan berkeliling negeri untuk melihat keadaan rakyatnya. Ia memutuskan untuk berjalan kaki saja. Baru beberapa meter berjalan di luar istana kakinya terluka karena terantuk batu. Ia berpikir, "Ternyata jalan-jalan di negeriku ini jelek sekali. Aku harus memperbaikinya."

Maharaja lalu memanggil seluruh menteri istana. Ia memerintahkan untuk melapisi seluruh jalan-jalan di negerinya dengan kulit sapi yang terbaik. Segera saja para menteri istana melakukan persiapan-persiapan. Mereka mengumpulkan sapi-sapi dari seluruh negeri.

Di tengah-tengah kesibukan yang luar biasa itu, datanglah seorang pertapa menghadap Maharaja. Ia berkata pada Maharaja, "Wahai Paduka, mengapa Paduka hendak membuat sekian banyak kulit sapi untuk melapisi jalan-jalan di negeri ini, padahal sesungguhnya yang Paduka perlukan hanyalah dua potong kulit sapi untuk melapisi telapak kaki Paduka saja."

Konon sejak itulah dunia menemukan kulit pelapis telapak kaki yang kita sebut "Sandal".

Renungan:

Ada pelajaran yang berharga dari cerita itu. Untuk membuat dunia menjadi tempat yang nyaman untuk hidup, kadangkala, kita harus mengubah cara pandang kita, hati kita, dan diri kita sendiri, dan bukan dengan jalan mengubah dunia itu.

Karena kita seringkali keliru dalam menafsirkan dunia. Dunia, dalam pikiran kita, kadang hanyalah suatu bentuk personal. Dunia, kita artikan sebagai milik kita sendiri, yang pemainnya adalah kita sendiri. Tak ada orang lain yangterlibat disana, sebab, seringkali dalam pandangan kita, dunia, adalah bayangan diri kita sendiri.

Ya, memang, jalan kehidupan yang kita tempuh masih terjal dan berbatu. Manakah yang kita pilih, melapisi setiap jalan itu dengan permadani berbulu agar kita tak pernah merasakan sakit, atau, melapisi hati kita dengan kulit pelapis, agar kita dapat bertahan melalui jalan-jalan itu?

Bookmark and Share